Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendorong setiap lembaga pendidikan untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) yang berwawasan global. Penting dilakukan agar apa yang dicita-citakan Indonesia emas tahun 2045 bisa tercapai.
Hal itu diungkapkan Al Muktabar seusai menutup rangkaian kegiatan Eufoghia 2023 yang dilaksanakan oleh SMA Pesantren Unggulan Al Bayan, Yayasan Titian Tiara Cendikia, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Minggu (15/10/2023).
Menurut Al Muktabar, para tenaga pendidik dan kependidikan mempunyai peran yang strategis yang mempersiapkan para generasi bangsa untuk berkembang lebih jauh, baik dalam pengetahuan saintifik, bahasa, teknologi serta pengetahuan agama yang menjadi basis dasar mereka.
“Dengan pengembangan sisi kognitif itu, ke depan anak-anak kita ini dipastikan akan mempunyai daya saing yang tinggi di tengah persaingan global. Terlebih, saat ini Pemerintah tengah fokus mempersiapkan generasi emas tahun 2045 dengan segala potensi bonus demografi yang kita miliki,” kata Al Mutabar.
Selain itu, kepada para siswa SMA Al Bayan, Al Muktabar menekankan agar mencita-citakan diri setinggi-tingginya, sehingga akan mempunyai berbagai pikiran besar untuk pembangunan bangsa ini. “Saya yakin berbagai pikiran besar yang dimiliki anak-anak kita akan mampu diimplementasikan untuk kepentingan dan kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Diakui AL Muktabar, Provinsi Banten sendiri menjadi tujuan investasi utama. Saat ini kita tengah memeprsiapkan proses hilirisasinya dari setiap investasi yang ada. Diperlukan link and match antara dunia usaha dan pendidikan.
“Jembatan dari itu adalah optimalisasi sekolah-sekolah vokasi yang kita dorong bersama dan pemerintah hadir di sana. Dengan begitu kita akan bisa bekerjasama dengan dunia industri,” ucapnya.
Al Muktabar juga mengakui dirinya sering berdiskusi dengan para investor. Hakikatnya mereka memungkinkan kegiatan industri mereka dijadikan sebagai laboratorium yang bisa dimanfaatkan oleh para pelajar.
Sementara itu Ketua Yayasan Titian Tiara Cendikia Fajar Maulana mengungkapkan, saat ini sekolah yang dinaunginya baru bergerak pada jurusan sains atau IPA dan akan terus dikembangkan. Sejauh ini, 95 persen lulusannya sudah diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Kepada para siswa Fajar berpesan agar jadilah seperti air, dimanapun ditempatkan ia bisa menyesuaikan. Jika di gelas, ia menyesuaikan dengan ruang yang ada di gelas, jika di ember ia menyesuaikan dengan ruang yang ada di ember itu. Namun tetap ia menjadi sebuah air.
“Artinya, di manapun kalian berkarir nanti, tetaplah menjadi diri kalian sendiri, dengan berbagai bekal pengetahuan dan agama yang sudah ditanamkan di sini,” pungkasnya.(fia/rls)